Audit Terhadap Siklus Penggajian dan Personalia
Siklus penggajian dan personalia meliputi penggunaan tenaga
kerja dan pembayaran kesemua pegawai, tanpa memperhatikan klasifikasi atau
metode penentuan kompensasi. Pegawai dapat berupa eksekutif dengan gaji tetap
ditambah dengan bonus, pekerja kantor berdasarkan gaji bulanan dengan atau
tanpa lembur, wiraniaga berdasarkan komisi, buruh pabrik dan pegawai serikat
pekerja dibayar berdasarkan jam.
Siklus penggajian dan personalia meliputi semua bentuk
kompensasi yang diberikan kepada seluruh aktivitas tenaga kerja yang
dipekerjakan perusahaan. Rekening-rekening yang terbentuk dalam siklus ini
antara lain:
- Kompensasi pokok (meliputi
gaji, upah, insentip, dan macam-macam tunjangan karyawan )
- Pajak atas gaji/upah karyawan
- Biaya tenaga kerja langsung
(biaya overhead pabrik)
- Biaya tenaga kerja langsung
- Utang atas gaji/upah karyawan
- Gaji dibayar dimuka (uang muka
gaji)
Permasalahan
Audit Terhadap Siklus Penggajian dan Personalia
Siklus ini menjadi penting dengan beberapa alasan.. Pertama
gaji, upah, dan pajak penghasilan pegawai, dan beban pegawai lainnya merupakan
komponen utama pada kebanyakan perusahaan, kedua beban tenaga tenaga kerja
(labour) merupakan pertimbangan penting dalam penilaian persediaan pada
perusahaan menufaktur dan konstuksi, dimana klasifikasi dan alokasi beban upah
yang tidak semestinya dapat menyebabkan salah saji laba bersih secara material.
Terakhir, penggajian merupakan bidang yang menyebabkan
pemborosan sejumlah besar sumber daya perusahaan karena inefisiensi. Dalam
perusahaan yang lebih besar, seringkali kebanyakan akun buku besar untuk
memiliki lima puluh atau lebih akun beban gaji. Penggajian juga mempengaruhi
akun persediaan barang jadi pada perusahaan manufaktur. Audit atas siklus
penggajian dan personalia meliputi perolehan pemahaman atas struktur
pengendalian intern, penetapan resiko pengendalian, pengujian atas substantif
atas transaksi, prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo.
Jenis-jenis
Akun yang mempengaruhi Siklus Penggajian dan Personalia
Jenis
jenis akun yang mempengaruhi adalah :
- Beban Gaji dan Upah
- Pajak penghasilan ditanggung
perusahaan dan tunjangan pegawai
- Kewajiban berupa hutang gaji,
hutang pajak penghasilan pegawai
- Akun sejenis yang berhubungan
dengan penggajian
Tujuan
Audit Terhadap Siklus Penggajian dan Personalia
Audit
terhadap transaksi penggajian beserta rekening yang terkait dengannya, antara
lain:
1. Eksistensi
atau okurensi (occurrence) terbentuknya transaksi.
·
Transaksi
penggajian mencerminkan kompensasi semua jasa jasa yang terjadi untuk periode
yang diliput oleh periode laporan keuangan. Pencatatan
·
Pencatatan
semua biaya-biaya penggajian mencerminkan kewajiban pajak yang berasal dari
kompensasi dalam periode yang diaudit.
·
Saldo
utang pajak ataupun pajak yang dibayar dimuka mencerminkan jumlah yang menjadi
kewajiban pada tanggal neraca.
2. Kesempurnaan
(completeness) pencatatan transaksi.
·
Pencatatan
biaya gaji beserta pajaknya mencakup keseluruhan biaya-biaya jasa-jasa karyawan
selama tahun yang diaudit.
·
Saldo
utang pajak ataupun utang yang dibayar dimuka mencerminkan jumlah yang menjadi
kepada pemerintah pada tanggal neraca.
3. Hak-hak
dan kewajiban-kewajiban perusahaan.
·
Saldo
utang pajak ataupun pajak yang dibayar dimuka merupakan kewajiban yang sah bagi
perusahaan pada tanggal neraca
4. Penilaian
atau alokasi
·
Perhitungan
setiap pembayaran terhadap biaya penggajian dan peringkasan catatannya
dilakukan dengan cermat
·
Perhitungan
terhadap saldo hutang pajak ataupun pajak yang dibayar di muka pada tanggal
neraca telah diperhitungkan dengan cermat
·
Biaya
penggajian di pabrik telah diklasifikasi dengan cermat menjadi biaya tenaga
kerja langsung dan biaya tenaga kerja tak langsung
·
Perhitungan
terhadap pajak atas upah telah diperhitungkan berdasarkan tarif pajak yang
berlaku
5. Penyajian
dan pengungkapan
·
Gaji
dan pajak atas gaji telah diidentifikasi dan diklasifikasi dalam laporan
keuangan dengan layak dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia
·
Rekening
utang pajak dan utang gaji telah diklasifikasi sebagai utang lancar dalam
laporan keuangan pada saat tanggal neraca
Menjelaskan
dan menilai materialitas, risiko dan strategi audit
Kecurangan dalam pembuatan daftar gaji menjadi perhatian
auditor. Kecurangan semacam ini timbul dari adanya pegawai fiktif yang
dimasukkan dalam daftar gaji, dan kemungkinan kesalahan yang disengaja dalam
menyusun klasifikasi daftar gaji. Ini berarti ada karyawan yang dihitung dengan
tarif yang lebih tinggi. Disamping adanya kecurangan tersebut, akuntan harus
memperhatikan ketelitian perhitungan sejak penhitungan waktu hadir, insentif
sampai dengan pembuatan daftar gaji dan pembuatan slip gaji.
Berbagai
aspek resiko diatas akan mempengaruhi strategi audit siklus penggajian dan
personalia, oleh karena itu hal hal yang harus dipertimbangkan adalah:
- Resiko audit yang utama timbul
dari pemrosesan transaksi penggajian
- Perusahaan pada umumnya
memperluas cakupan pengendalian intern untuk transaksi penggajian
- Saldo hutang gaji pada akhir
tahun kadang kala tidak material
Struktur
Pengendalian Intern
Auditor harus memahami struktur pengendalian intern dalam
aktivitas pembayaran gaji. Ketiga unsur pengendalian intern harus dipahami,
agar dapat menentukan resiko audit yang akan dihadapinya.
Aspek
struktur pengendalian yang harus diperhatikan auditor adalah :
a. Lingkungan pengendalian
Sangat
dipengaruhi sistem perekonomian yang berlaku. Dalam menerapkan sistem
penggajian ini dipengaruhi oleh kesepakatan kerja dengan organisasi buruh
setempat. Dalam masalah penggajian ini manager personalia menghadapi masalah
yang sangat pelik karena pada dasarnya transaksi tenaga kerja terjadi setiap
saat bersamaan dengan operasinya perusahaan.
b. Sistem akuntansi
Mencerminkan
proses penanganan transaksi penggajian dalam operasi perusahaan. Auditor harus
memahami sistem yang digunakan untuk menangani transaksi jasa-jasa tenaga kerja
beserta aspek pengendaliannya
c. Prosedur pengendalian
Menghendaki
pelaksanaan lima aspek kategorisasi sistem pengendalian intern dalam operasi
perusahaan. Kelima kategori tersebut adalah otorisasi yang memadai, dokumen dan
buku-buku catatan, pemisahan tugas, akses kendalian dan pengecekan oleh pihak
yang independent
Tidak ada komentar:
Posting Komentar